Mencoba Memaknai Hidup Dengan Tekad, Kebersamaan, dan Do'a

PSK Muslimah

PSK Muslimah


Tulisan ini sengaja diposting untuk memotivasi para bloger bahwa ide tulisan itu ada dimana mana dan bisa dibuat sesuai selera si penulis. 



“Ada Orang Mengaji di Lokalisasi PSK” itu judul tulisannya. Sedangkan inti dari tulisan itu adalah pengalaman Aldino, jurnalis Planet Kenthir, yang sedang hunting berita di lokalisasi PSK di kota Surabaya. Setelah bosan nongkrong di kafe lokalisasi itu, dia beranjak meninggalkan tempat itu mendekat i salah satu kamar PSK yang bernama Maya, telinganya mendengar suara aneh dari kamar tersebut, karena penasaran dia pun semakin mendekat, semakin jelas sekarang. Ternyata dia mendengar si Maya sedang mengaji.

Akhirnya Aldino memberanikan diri mengetuk pintu kamar si Maya. “Permisi, spada, kulonuwun…!, Mba Maya boleh saya masuk” Teriak kecil Aldino
Si Maya pun membukakan pintu kamarnya, dan menerima kehadiran Aldino dengan senang hati.
“ Ada apa Mas , mau ngamar? Tanyanya dengan nakal
“ Oh tidak, tapi saya boleh bertanya kan..!” Pinta Aldino penuh harap.
“ Boleh dunk, tarif saya ngga mahal koq Mas, jangan khawatir. “ Jawab Maya meyakinkan.
“ Ini bukan masalah booking atau tarif. Tapi saya mau tanya dulu mengapa mba Maya jadi PSK?, Apa tidak merasa bersalah dengan profesi ini? Tanya Aldino penasaran.
“ Oh tidak,” jawab Maya mantap

Dia pun memberi argumentasinya; “ Mengapa saya harus merasa bersalah? Sudah selayaknya saya justru bersyukur pada Allah karena diberi pekerjaan yang ringan dengan penghasilan yang lumayan berlimpah.” Maya nyerocos dengan PD nya

“ Dan saya jelas min ahlil jannah ( penghuni surga), karena saya selalu mengamalkan apa yang dipesan kan dalam sertifikat yang saya miliki setiap hari.” tambahnya
Setelah diselidiki ternyata Si Maya itu lulusan dari suatu tempat pengajian dan sudah khatam Al Qur’an. Di dalam sertifikat yang terima Maya ada pesan ;” Barang siapa membaca Al Ikhlas 1000 kali setiap hari akan masuk surga tanpa hisab”
Kasian si Maya karena keyakinannya pada amalan yang tidak mendasar alias Bid’ah justru menjerumuskannya ke lubang maksiat. Na’uzubibillahi min dzalik




Posted by Unknown , Published at 09.01 and have 1 komentar

1 komentar :