Pernahkah kita sebgai generasi muda berpikir kalau kita ibarat keledai dari sang majikan ? memang kita terlihat diberi fasilitas dan janji-janji yang sangat manis dan enak. Tapi sadarkah kita bahawa kita sedang dibodohi dan dilucuti pola pikir kita agar patuh terhadap mereka yang duduk di kursi panas ?
Banyak sekali doktrin yang diberikan para aparatur negara terhadap pikiran kita. Sesungguhnya mereka akan merusak moralitas kita untuk selalu patuh terhadap mereka. Makanya banyak sekali penyakit-penyakit yang menjangkiti generasi muda indonesia. Mulai dari liberalisme, free sex, sekulerisme hingga atheisme atau jauh dari Agama Tuhan yang telah ditetapkan. Untuk itu, terima kasihlah kepada Media Elektronik maupun media lainnya yang ada di indonesia yang telah menyediakan bibit-bibit penyakit itu. Semua yang die=sediakan memang sangat sayang untuk dihindari. Secara tak langsung kita telah termakan oleh rayuan mereka.....
Namun bahaya yang paling mengancam dibanding bahaya yang telah disebutkan diatas adalah "Pacaran". Ya ! dari sinilah bibit-bibit itu tumbuh. Karena kita sebagai generasi muda pikiran kita masih labil, maka kita akan cenderung mencoba hal-hal yang baru daripada mendapatkan cerita dari siapapun. Gaya pacaran anak muda sekarang ini, sebagian besar bahkan hampir semuanya meniru gaya pacaran yang ditayangkan di media televisi. Mereka menganggap, kalau mengikuti gaya yang ada di TV maka bisa disebut gaul. Ah, tapi kupikir itu hanya itos belaka. Meski kita tidak menirukan gaya yang ada di TV kita tetep menjadi generasi muda yang up to date.
Namun bahaya yang paling mengancam dibanding bahaya yang telah disebutkan diatas adalah "Pacaran". Ya ! dari sinilah bibit-bibit itu tumbuh. Karena kita sebagai generasi muda pikiran kita masih labil, maka kita akan cenderung mencoba hal-hal yang baru daripada mendapatkan cerita dari siapapun. Gaya pacaran anak muda sekarang ini, sebagian besar bahkan hampir semuanya meniru gaya pacaran yang ditayangkan di media televisi. Mereka menganggap, kalau mengikuti gaya yang ada di TV maka bisa disebut gaul. Ah, tapi kupikir itu hanya itos belaka. Meski kita tidak menirukan gaya yang ada di TV kita tetep menjadi generasi muda yang up to date.
Pacaran memang sangat mengasyikan, tapi lebih mengasyikan lagi kalau kita pacaran setelah menikah. Jadi sebelum menikah kita tidak usah pacaran melainkan saling mengenal satu sama lain terlebih dahulu. Di dalam islam bisa disebut ta'aruf. Maka dari itu, minimalisirlah gaya berpacaran kita, jangan sampai merusak masa depan kita dan huga bangsa ini. Lebih baik kita teruskan saja studi kita agar lebih mendapat ilmu yang luas dan sangat bermanfaat daripada mementingkan pacaran.
Dari situ dapat kita simpulkan, bahwa generasi muda saat ini bisa dikatakan sudah hancur. Tidak lagi mengindahkan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Mereka menganggap norma-norma yang berlaku sudah kuno atau tidak zaman lagi.
Satu pesan yang harus kita lakukan adalah, jadilah diri sendiri jangan sampai mengikuti arus perubahan yang terjadi kecuali mengarah ke hal-hal yang positif. Dan juga perkuatlah iman dan taqwa kita agar mental kita mudah untuk ditata dan kuat, karena hanya itulah yang mampu menuntun kita ke dalam jalan kebenaran yang sudah diciptakan oleh Allah.
Posted by
00.07
and have
, Published at