Bahagiakan mereka sewaktu kita mampu |
Sukses Karena Usaha dan Do’a
Suatu
waktu di kota Tawanganjar, hidup seorang pemuda yang sedang duduk-duduk
dipinggir jalan. Dia bernama Malik dan ia adalah pelajar kelas 3 di sebuah SMK
negeri di kotanya. Malik yang seharusnya konsentrasi pada sekolahnya tapi
justru menjadi tulangpunggung keluarganya karena dia adalah anak tunggal di
keluarganya. Setiap hari dia bekerja
menjadi loper koran di perempatan. Ayahnya sudah tidak bisa bekerja
lagi, karena waktu menyopir truk dulu, beliau kecelakaan dan mengakibatkan
kakinya lumpuh total. Dan Ibunya mengurusi Ayah nya dan memiliki usaha jualan Nasi Ampok di rumahnya sebagai tambahan.
kakinya lumpuh total. Dan Ibunya mengurusi Ayah nya dan memiliki usaha jualan Nasi Ampok di rumahnya sebagai tambahan.
Setelah mendengar adzan subuh, Malik langsung bergegas mandi dan beribadah. Kemudian dia langsung melaksanakan pekerjaannya sebagai loper Koran. Biasanya dia sampai pukul 06.30 pagi dan langsung berangkat ke sekolah. Pulang sekolah ia selalu membantu ibunya berjaualan dan mengurusi Ayahnya. Malik tak pernah mengeluh dan dia justru tambah bersyukur atas nikmat-Nya. Karena meski dengan kehidupan yang serba kesulitan ini dia mampu mengatasinya dengan usaha yang dilakukan.
Satu
hal yang tak pernah ia lupakan adalah berdo’a. karena ia berkeyakinan bahwa
kekuatan do’a adalah kunci utama dalam menjalankan kehidupan agar senantiasa
mendapatkan ridho dari Allah. Dia pun selalu berdo’a memanjatkan puji syukur
kepada Allah di setiap ia sholat dan setiap dia mau melakukan sesuatu. Dengan
usaha dan do’a nya tersebut serta kelakuannya yag baik, ia pun sekarang menjadi
orang yang sukses. Setelah mendapatkan beasiswa melanjutkan studi di perguruan
tinggi negeri di kota seberang, kemudian setelah lulus ia menjadi supervisor di
sebuah perusahaan terkenal di Indonesia.
Namun
di tengah-tengah kesuksesannya, ayahnya meninggal dunia karena penyakit yang
sudah lama diderita. Dia pun tetap tegar, karena dalam ajaran agamanya (islam),
ia harus mengikhlaskan kepergian ayahnya dari dunia untuk selama-lamanya.
Beberapa tahun kemudian ia diangkat menjadi staff tinggi di perusahaannya dan
mampu memberangkatkan ibunya ke tanah suci untuk berhaji bersama dirinya.
Memang
do’a memiliki kekuatan yang menakjubkan apabila dibarengi dengan usaha yang
ulet dan perilaku yang baik. Jangan pernah sedikitpun meremehkan kekuatan do’a.
Disamping itu restu atau do’a dari orang tua kita terutama ibu juga sangat membantu setiap pekerjaan yang
kita lakukan. Karena ada pepatah mengatakan “Restu
orang tua adalah restu dari Allah”.
Posted by
04.18
and have
0
komentar
, Published at
Tidak ada komentar :
Posting Komentar